Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

3 Penyebab KKB Papua Sulit Diberantas TNI-Polri

Senin, 22 Mei 2023 20:44

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. (ist)

VONIS.ID - Satu per satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua ditangkap TNI dan Polri.

KKB Papua memang brutal dan dikenal keji saat beraksi.

Korbannya bukan hanya masyarakat sipil, tapi personel TNI dan Polri tak sedikit yang menjadi korban.

Tapi, TNI dan Polri tak ingin kalah bulu dengan kelompok teroris tersebut.

Dengan caranya sendiri, pelan tapi pasti, TNI dan Polri mulai membuat KKB Papua melemah.

Polri menangkap salah satu pentolan KKB Papua KTH alias PH, beberapa kali terlibat aksi kejahatan di wilayah hukum Yahukimo, Papua Pegunungan. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, KTH ditangkap jajaran Polres Yahukimo dan tim Damai Cartenz pada Jumat (19/5/2023).

“Pada hari Jumat, 19 Mei 2023, pukul 13.30 WIT, telah diamankan salah satu terduga KKB dengan inisial KTH alias PH," ucap Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan.

Sebelum KTH ditangkap, Polri terlebih dahulu menangkap anggotanya, AS, Selasa (16/5/2023).

KTH terlibat pembunuhan terhadap anggota TNI pada 4 November 2022. 

KTH juga terlibat penembakan Brigpol Usdar, anggota Polres Yahukimo, yang mengakibatkan korban meninggal dunia pada 29 November 2022. 

KTH juga terlibat penembakan terhadap anggota Brimob Satgas Preventif pada 30 November 2022. 

Adapun KTH saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Gedung Ditkrimum Polda Papua.

Alasan kenapa KKB Papua sulit diberantas

Adapun KKB atau dulu dikenal dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari NKRI alias merdeka.

KKB Papua sudah ditetapkan sebagai kelompok teroris sejak tahun 2021. 

Teror gerakan separatis KKB dilakukan dengan menggunakan kekerasan dan senjata, serta aksi perusakan hingga pembunuhan. 

Inilah alasan kenapa KKB Papua sulit diberantas:

1. Sering Menyamar

Banyak anggota KKB yang selama ini menyamar sebagai penduduk lokal di wilayah Papua.

Kelompok-kelompok ini sering masuk ke penduduk.

Menyamar dan membaur dengan penduduk.

Tentu hal ini membuat Polri dan TNI sulit melakukan identifikasi, mana masyarakat biasa, mana yang merupakan anggota KKB Papua.

2. Suka Berpindah-Pindah

Kita ketahui kondisi geografis di Papua menjadi salah satu kendala upaya penegakan hukum terhadap KKB.

Dan, KKB memanfaatkan betul kondisi tersebut dengan berpindah-pindah lokasi.

Kepolisian kesulitan menjangkau lokasi-lokasi yang biasa menjadi titik kontak senjata.

KKB juga menguasai medan, dan mereka paham taktik perang di hutan.

3. Adanya "perlindungan" dari Tokoh Lokal

Anggota KKB diberikan tempat berlindung di wilayah-wilayah adat.

Hal ini memberikan perlindungan ketika mereka tengah dikejar oleh aparat keamanan.

Tak hanya itu, ada juga pejabat setempat yang dituding ikut memberikan bantuan berupa dana untuk keperluan KKB Papua.

Selain tiga persoalan tersebut, masih banyak penyebab lainnya yang membuat KKB Papua masih bebas melakukan teror, termasuk mata internasional yang selalu menyoroti persoalan HAM di Papua.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal