"Lalu disusul PT Bara Kaltim Sejahtera (BKS) dengan kontribusi PAD sebesar Rp9,8 miliar," paparnya.
Selanjutnya, ada PT Melati Bhakti Satya (MBS) memberikan kontribusi sebesar Rp3 miliar, kemudian PT Listrik Kaltim Rp2,1 miliar dan PT Silva Kaltim Sejahtera (SKS) menyumbang PAD Rp51 juta.
"Tapi ada dua Perusda yang kontribusinya masih nol, yakni PT Jamkrida dan PT AKU (Agro Kaltim Utama)," tegasnya.
Menurut Suriansyah, PT Jamkrida belum bisa memberikan kontribusi PAD akibat mengalami kerugian, karena tingginya kredit macet dari pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Sedangkan PT AKU masih belum aktif secara operasional, akibat persoalan hukum yang menjerat pimpinan Perusda tersebut.
Sementara untuk hasil kinerja sepanjang 2022 akan disetorkan dan menjadi PAD pada 2023 mendatang.(ADV/Kominfo Kaltim)