Senin, 29 April 2024

Imbas Penembakan Balon Udara 'Mata-mata', Amerika Serikat dan China Kembali Tegang

Selasa, 7 Februari 2023 11:46

Bendera nasional China dan bendera nasional Amerika Serikat (AS) berkibar di sepanjang Pennsylvania Avenue dekat Gedung Capitol (Gedung Kongres) AS di Washington, 18 Januari 2011, selama kunjungan kenegaraan Presiden China kala itu Hu Jintao. Foto/REUTER

"Mereka berhasil menurunkannya, dan saya ingin memuji para penerbang kita yang melakukannya," kata Biden dilansir Reuters, melalui Detik.com, Minggu (5/2/2023).

Beberapa pesawat tempur dan pesawat pengisi bahan bakar terlibat dalam misi tersebut, tetapi hanya satu, yakni jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia yang melakukan penembakan pada pukul 14.39 dengan menggunakan satu rudal udara ke udara supersonik AIM-9X, pencari panas, kata seorang pejabat senior militer AS.

Atas kejadian itu China mengutuk keras serangan militer terhadap pesawat yang menurutnya digunakan dengan tujuan meteorologi dan ilmiah lainnya.

China mengklaim pesawat tersebut tersesat ke wilayah AS yang 'spenuhnya tidak sengaja', klaim tersebut lalu dibantah mentah-mentah oleh pejabat AS.

"China jelas meminta AS untuk menangani ini dngan baik dengan cara yang tenang, profesional dan terkendali," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

"AS bersikeras menggunakan kekuatan, jelas bereaksi berlebihan," tambanhnya.

Pemerintah China marah atas keputusan Amerika Serikat untuk menembak jatuh balon China yang diklaim Beijing telah menyimpang dari jalurnya.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal